MASICAN – Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap anak yatim ? Sikap kita terhadap anak yatim haruslah penuh kasih sayang, kelembutan, dan perhatian. Sebagai seorang yang peduli terhadap sesama, kita harus memperhatikan anak yatim baik dari segi emosional maupun materi.
Dalam ajaran agama Islam, anak yatim adalah anak yang telah kehilangan ayah sebelum mencapai usia baligh, sehingga peran orang dewasa di sekitarnya menjadi sangat penting.
Merawat, mendidik, dan memberikan bantuan kepada anak yatim merupakan kewajiban moral yang diajarkan oleh agama dan harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Pengertian Anak Yatim dalam Islam
Secara bahasa, kata yatim berasal dari bahasa Arab, dari kata “yatama” atau “yaitamu,” yang berarti kesedihan dan kesendirian. Secara istilah syara’, anak yatim adalah seorang anak yang kehilangan ayahnya sebelum ia mencapai usia baligh.
Ketika seorang anak sudah mencapai baligh dan dewasa, ia tidak lagi disebut sebagai anak yatim. Oleh karena itu, perhatian utama kita adalah pada masa kanak-kanak mereka hingga dewasa, karena pada saat inilah mereka paling membutuhkan dukungan.
Sikap yang Seharusnya Kita Miliki Terhadap Anak Yatim
Bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap anak yatim :
1. Bersikap Lembut dan Penuh Kasih Sayang
- Penjelasan: Anak yatim membutuhkan dukungan emosional lebih karena kehilangan figur ayah dalam hidupnya. Sebagai masyarakat, kita perlu menunjukkan sikap lembut, tidak menyakiti perasaan mereka, dan memperlakukan mereka dengan hormat.
- Cara melakukannya: Mendekati anak yatim dengan penuh kehangatan, mendengarkan keluh kesah mereka, dan memberi perhatian khusus dapat membantu mereka merasa dihargai dan tidak merasa sendiri.
2. Menyisihkan Harta untuk Anak Yatim
- Penjelasan: Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berbagi rezeki, terutama kepada anak yatim. Menyisihkan sebagian dari harta kita untuk membantu kebutuhan mereka adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan.
- Cara melakukannya : Kita bisa berpartisipasi dalam donasi untuk anak yatim, memberikan bantuan pendidikan, atau memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Menyantuni anak yatim tidak hanya membantu mereka secara materi, tetapi juga memperkuat solidaritas sosial.
3. Mendidik Anak Yatim dengan Baik
- Penjelasan: Selain dukungan materi, pendidikan adalah aspek penting dalam membentuk masa depan anak yatim. Kita harus mendukung mereka agar mendapatkan pendidikan yang layak, karena pendidikan adalah kunci untuk mengangkat kehidupan mereka di masa depan.
- Cara melakukannya: Kita bisa membantu dengan memberikan akses ke sekolah atau bimbingan belajar. Jika memiliki kesempatan, kita juga dapat menjadi mentor atau pembimbing bagi anak yatim untuk memberikan bimbingan moral dan intelektual.
4. Merawat dan Membesarkan Anak Yatim
- Penjelasan: Merawat dan membesarkan anak yatim dengan penuh tanggung jawab adalah tindakan mulia. Orang-orang yang mampu dianjurkan untuk mengasuh anak yatim layaknya anak sendiri, dengan memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kasih sayang.
- Cara melakukannya: Banyak orang tua asuh yang dengan tulus merawat anak yatim, menjadikan mereka bagian dari keluarga. Ini adalah bentuk kepedulian yang sangat penting dalam mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh orang tua kandungnya.
Kepedulian terhadap anak yatim bukan hanya sebuah tindakan kemanusiaan, tetapi juga bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Dengan membantu anak yatim, kita tidak hanya meringankan beban mereka, tetapi juga berperan dalam menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan.
Banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya memperlakukan anak yatim dengan baik. Salah satunya, Nabi bersabda bahwa orang yang menyantuni anak yatim akan berada dekat dengannya di surga, seperti jarak antara dua jari yang berdekatan.
Kesimpulan
Sebagai umat beragama dan masyarakat yang peduli, sikap kita terhadap anak yatim haruslah mencerminkan kasih sayang, perhatian, dan tanggung jawab.
Bersikap lembut, menyisihkan harta, memberikan pendidikan yang baik, serta merawat mereka dengan penuh kasih adalah cara-cara yang bisa kita lakukan untuk mendukung anak yatim. Mereka bukan hanya membutuhkan dukungan materi, tetapi juga dukungan moral dan emosional.
Dengan demikian, kita membantu mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri. Sebagai masyarakat yang berperan aktif, sikap peduli terhadap anak yatim adalah bentuk nyata dari solidaritas sosial dan ibadah yang dianjurkan dalam ajaran Islam.